Sabtu, 19 Oktober 2013

Kesimpulan dari Mengkomparasi 3 Buku tentang Kutipan dan Catatan Kaki

Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dari kutipan ketiga buku tersebut, dapat disimpulkan bahwa setiap buku memiliki kutipan langsung dan kutipan tidak langsung yang berbeda-beda. Misalkan, pada buku yang berjudul Pengantar Pasar Modal : “Marzuki Usman dkk (1997:14-18) menguraikan bahwa pada dasarnya terdapat empat peranan strategis dari pasar modal bagi perekonomian suatu negara.” Kutipan ini merupakan contoh kutipan langsung yang mengutip dari pendapat seorang Tokoh Marzuki Usman. Begitu pula pada ke dua buku setelahnya, kutipan yang di ambil adalah berdasarkan pendapat dari seorang tokoh dalam menanggapi sebuah kejadian. 

Namun pada catatan kaki, dari ketiga buku tersebut memiliki perbedaan yaitu pada beberapa buku catatan kaki lebih mengutamakan pada penjelasan dari sebuah istilah yang mungkin asing bagi pembaca. Dan pada buku lain catatan kaki digunakan untuk menjelaskan bahwa kalimat tersebut di ambil dari sebuah buku/karya lain. Sedangkan pada daftar pustaka ketiga buku ini memiliki kesamaan penyusunan sesuai dengan kaidah penulisan daftar pustaka yang baik.

Rumahku Istanaku


 Rumahku, istanaku. Ungkapan itu masih cocok untuk menggambarkan sebuah rumah yang teduh, nyaman, aman, dan hangat bagi keluarga. Tapi tidak murah untuk mewujudkannya. Mahalnya biaya rumah ramah lingkungan tidak dapat dilepaskan dari banyaknya teknologi canggih yang dibenamkan di dalamnya. Contohnya saja penggunaan sensor mati-hidup yang diterapkan pada lampu rumah. Selain efektif, teknologi itu juga bisa jadi salah satu upaya mengubah perilaku masyarakat Indonesia yang boros.  
 
Apalagi masih banyak yang tidak tahu kalau rumah tinggal juga banyak menyerap energi bumi. Seiring dengan berjalannya waktu, isu pemanasan global juga ikut memengaruhi tren arsitektur rumah atau tempat hunian. Penggunaan bahan yang ramah lingkungan dan tren green minimalist menjadi konsep rumah hijau paling popular saat ini. Selain itu, masih ada aspek-aspek lain yang mendukung konsep rumah ramah lingkungan, seperti rancang bangunnya, metodologi pembangunannya, dan efisiensi penggunaan airnya.

Sayangnya, aspek penghematan energi yang menjadi bagian dari konsep rumah ramah lingkungan ternyata tidak mudah diterapkan di Indonesia. Pasalnya, bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, konsep rumah ramah lingkungan cenderung dianggap mahal. Padahal, idealnya konsep rumah ramah lingkungan tidak harus mahal, tapi tidak membahayakan ekosistem. Jadi pada hakikatnya, rumah ramah lingkungan adalah rumah yang tidak merusak lingkungan.

Dalam kondisi lingkungan yang semakin rusak akibat perubahan iklim, manusia dituntut untuk benar-benar peduli dengan lingkungannya. Salah satunya, dengan berinovasi menciptakan produk-produk bermutu yang ramah lingkungan, hemat, dan efisien, khususnya yang terkait dengan rumah.


Sumber : Sindo, 2013.

Jumat, 18 Oktober 2013

Hubungan 9 Aspek Penting dalam Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah "Baik dan Benar" dalam bahasa indonesia. pastinya banyak orang yang bertanya "bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar itu?". Untuk memahami bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar, oleh karena itu saya akan memberikan sedikit penjelasan. Bahasa Indonesia yang baik tentunya yaitu bahasa yang sesuai dengan konteks, sedangkan bahasa Indonesia yang benar yaitu bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah dan aturan EYD. Tetapi dalam suatu penulisan bahasa, bahasa yang baik dan benar itu bahasa yang mempunyai keterkaitan dalam 9 aspek penting yaitu:

1. Ragam Bahasa
2. Ejaan
3. Diksi
4. Kalimat
5. Alinea
6. Perencanaan penulisan karangan ilmiah
7. Kerangka karangan
8. Kutipan dan Catatan kaki
9. Abstrak dan Daftar pustaka

  •   Penjelasan menggunakan paragraph Deskriptif.
Pernyataan "bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu pada ragam bahasa yang dimana memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan biasanya adalah dalam bentuk bahasa yang baku. Menggunakan bahasa yang benar menjadi pilihan utama dalam berbahasa. Jika kita perhatikan, pada dasarnya bahasa itu suatu rangkaian bunyi. Buktinya, tidak sedikit bahasa di dunia ini yang tidak mengenal bentuk tulisan.
Bagaimana menuliskan bahasa lisan, apa aturannya, tanda apa yang digunakan, dan lain-lain itulah yang berhubungan dengan ejaan. Sedangkan pada diksi bahasa indonesia yang baik dan benar itu dapat memilih kata yang tepat dalam menggunakan gagasan. Bahasa Indonesia yang baik dan benar tentunya mempunyai suatu kata, frase maupun klausa yang merupakan suatu bagian-bagian dari kalimat. Suatu bahasa Indonesia yang baik dan benar pastinya mempunyai suatu alinea atau paragraph yang berisikan gagasan utama dari alinea tersebut.
Pada penulisan ilmiah, Kerangka karangan, Kutipan, Catatan kaki, Abstrak dan Daftar pustaka mempunyai satu kesatuan yang erat artinya memiliki suatu hubungan yang saling melengkapi satu sama lainnya. Jika kita berbicara tentang kutipan pasti berhubungan dengan suatu catatan kaki. Suatu kutipan yaitu salinan kalimat, paragraph, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku. Sedangkan catatan kaki yaitu suatu keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah.
Jadi kesembilan aspek diatas sangat lah penting untuk penulisan ilmiah. Karena kesembilannya menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi. Oleh karena itu tujuan bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu mempunyai kesembilan aspek tersebut yang saling melengkapi.